Emang salah?

“Dari beberapa kali aku kenal perempuan, menurutku kamu yang paling gampang untuk didekati.”

 

Beberapa bulan berlalu, kalimat tersebut ternyata masih membekas. Tidak ada rasa ingin mendebat, pun mencari pembenaran. Hanya rasa bingung; should I take it as a compliment or an insult?

 

Well, karena pada dasarnya saya adalah orang yang bitter, sakit hati menjadi hal pertama yang saya terima untuk saya rasakan. Alih-alih berpikir panjang, saya justru menangis. Seketika bayangan saya selama ini yang menjadi friendly and bubbly langsung runtuh. Saya merasa….rendah. Kata orang, saya terlalu ‘gampang’.  Saya gampang dekat dengan orang baru, saya gampang tertawa dengan lingkungan baru, saya gampang menyatakan perasaan.

….

 

Beberapa minggu lalu, saya mendapat sebuah direct message dari sebuah akun tak dikenal berisikan penilaian orang tersebut terhadap saya. Saya yang dianggapnya hanya memilih pria bermobil untuk dijadikan teman. Saya yang dianggapnya hanya memilih pria berduit untuk dijadikan pasangan.

“Banyak yang lebih cantik tapi engga begitu..”

Saya? Jangan ditanya. Setelah membaca pesan itu, mata saya sembab seharian. Ternyata, walaupun hidup saya isinya hanya joget tiktok, dangdutan, dan ketawa bareng temen-temen, masih aja ada yang ngga suka. Dan lagi-lagi, saya merasa rendah; karena ngga seharusnya saya punya standar dalam memilih pasangan.

 

….

 

“Aku tuh dramatis, tau. Dikit-dikit nangis, dikit-dikit girang. Dahlah gitu aku cuma pegawai biasa, yang biasa-biasa aja. Kadang insecure..”

“Terus? Emang salahnya di mana?”

 

….

Lah, iya juga. Salahnya di mana?

 

Kalau dipikir lagi, ngga ada yang salah dengan menjadi friendly. Ngga ada yang salah juga dengan menjadi ‘gampang’. Ngga ada yang salah untuk punya standar menentukan pasangan. Ngga ada yang salah juga jadi pegawai yang biasa-biasa aja…..because it makes me being me. That’s how I appreciating myself. That’s my value. It makes me being the whole me. Why keep questioning?

 

….

 

...dan untuk urusan standar pasangan, emang cewek ngga cakep ngga boleh punya standar?

 

 

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 komentar:

Posting Komentar